Rabu, 20 April 2016

pahlawan-pahlawan putri indonesia yang berjasa mengharumkan bangsa


pahlawan-pahlawan putri indonesia yang berjasa mengharumkan bangsa Berkat semangat para pahlawan yang gigih menghasilkan tanah air kita menjadi negara yang berdaulat, berdiri sendiri, dan bebas dari penjajahan. Dari sederet banyaknya jumlah dalam daftar pahlawan terdapat diantaranya para wanita tangguh sebagai pahlawan nasional Indonesia.

Sesuai ketetapan yang tellah dilakukan pemerintah hingga saat ini wanita pahlawan nasional Indonesia baru berjumlah 12 orang. Semasa hidupnya mereka berjuang untuk mengangkat harkat derajad bangsanya.

Dengan tidak mengecilkan peranan para pahlawan yang belum pernah disebut namanya melalui penetapan pemerintah atau apapun, marilah kita berdoa semoga para pahlawan yang berjuang untuk Indonesia senantiasa mendapat rahmatNya, ditempatkan pada derajat yang terhormat dimanapun mereka berada, dan semoga pula jiwa semangat juang mereka dapat merasuk membasahi jiwa para pemimpin kita sekarang (amiiin)

Biodata
NamaTjoet Nja’ Dhien (Cut Nyak Dien)
Asal Daerah: Aceh
Penetapan: 2 Mei 1964
Lahir: Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848.
Wafat: Sumedang Jawa Barat 6 November 1908.
Cut Nyak Dien bersama Teuku Umar (suaminya), memimpin berbagai peperangan di tanah rencong melawan pasukan Belanda sejak tahun 1880. Belanda mengakui kewalahan menghadapi duet pemimpin ini. Sepeninggal suaminya. Perjuangan Cut Nyak Dien pernah dalam film drama epos berjudul Tjoet Nja' Dhien pada tahun 1988 yang disutradarai oleh Eros Djarot dan dibintangi Christine Hakim sebagai Tjoet Nja' Dhien, Piet Burnama sebagai Pang Laot, Slamet Rahardjo sebagai Teuku Umar dan juga didukung Rudy Wowor. Film ini memenangkan Piala Citra sebagai film terbaik, dan merupakan film Indonesia pertama yang ditayangkan di Festival Film Cannes (tahun 1989).

Biodata
NamaTjoet Nja’ Meutia (Cut Nyak Meutia)
Asal Daerah: Aceh
Penetapan: 2 Mei 1964
Lahir: Keureutoe, Pirak, Aceh Utara, 1870
Wafat:  Alue Kurieng, Aceh, 24 Oktober 1910.
Awalnya Tjoet Meutia melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong. Namun pada bulan Maret 1905, Tjik Tunong berhasil ditangkap Belanda dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe. Sepeninggal suaminya Tjoet Meutia terus melakukan perlawanan kepada Belanda bersama Pang Nagroe, hingga akhirnya tewas pada tanggal 26 September 1910.

Biodata
NamaHj. Fatimah Siti Hartinah Soeharto
Asal Daerah: Jawa Tengah
Penetapan: 30 Juli 1996
Lahir: Surakarta, Jawa Tengah, 23 Agustus 1923
Wafat: Jakarta, 28 April 1996
Turut dalam Laskar Putri Indonesi pada masa perang revolusi kemerdekaan RI, serta menyelenggarakan dapur umum dan P3K bagi pejuang. Menjadi Ibu Negara masa pemerintahan Presiden Suharto, Mendirikan Taman Mini Indonesia Indah, Taman Buah Mekarsari, Perpustakaan Nasional, Rumah Sakit Kanker Dharmais, dan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.

Biodata
NamaHj. Fatmawati Soekarno
Asal Daerah: Bengkulu
Penetapan: 4 Nopember 2000
Lahir: Bengkulu, 5 Februari 1923
Wafat: Kuala Lumpur, Malaysia, 14 Mei 1980
Penjahit Bendera Pusaka “Sang Saka Merah Putih” yang dikibarkan pada saat Proklamasi 17 Agustus 1945. Beliau juga ialah istri ketiga Soekarno dan Ibu Negara RI yang pertama. Ia menggalang dana untuk membangun rumah sakit yang sekarang bernama RSUP Fatmawati

Biodata
NamaHj. Rangkayo Rasuna Said
Asal Daerah: Sumatera Barat
Penetapan: 13 Desember 1974
Lahir: Agam, Sumatera Barat, 14 September 1910
Wafat: Jakarta, 2 November 1965
Pernah dipenjara Belanda pada tahun 1932 karena memprotes ketidakadilan Pemerintah Hindia Belanda. Pernah duduk menjadi anggota DPR-RIS dan Dewan Pertimbangan Agung. Semasa hidupnya, beliau juga aktif memperjuangkan persamaan hak pria dan wanita.

Biodata
NamaMaria Walanda Maramis
Asal Daerah: Sulawesi Utara
Penetapan: 20 Mei 1969
Lahir: Kema, Sulawesi Utara, 1 Desember 1872
Wafat: Maumbi, Sulawesi Utara, 22 April 1924
Bercita-cita memberdayakan kaum ibu, Mendirikan organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Turunannya (PIKAT) pada tahun 1917 untuk memperjuangkan pendidikan bagi wanita khususnya kaum ibu agar dapat meningkatkan kesehatan anak dan kesejahteraan keluarga.Pada tahun 1919, beliau memperjuangkan agar wanita memiliki hak suara di lembaga perwakilan Minahasa Raad.

Biodata
NamaMartha Christina Tiahahu
Asal Daerah: Maluku
Penetapan: 20 Mei 1969
Lahir: Nusa Laut, Maluku, 4 Januari 1800
Wafat: Laut Banda, Maluku, 2 Januari 1801
Mengangkat senjata terjun langsung dalam perang melawan Belanda membantu ayahnya yang merupakan pembantu Kapitan Pattimura.  

Biodata
NamaNyai Hj. Siti Walidah Ahmad Dahlan
Asal Daerah: Daerah Istimewa Jogjakarta
Penetapan: 22 September 1971
Lahir: Kauman, Jogjakarta 1872
Wafat: Kauman, Jogjakarta 31 Mei 1946
Lebih akrab dengan panggilan Nyai Ahmad Dahlan, memperjuangkan pendidikan bagi kaum wanita di bidang pengetahuan agama dengan mengadakan pengajian untuk kalangan wanita. Pengajian ini akhienya berkembang dan menjadi wadah organisasi ibu-ibu yang bernama “Lembaga ‘Aisyiyah” dalam organisasi Muhammadiyah.

Biodata
NamaNyi Ageng Serang
Asal Daerah: Jawa Tengah
Penetapan: 13 Desember 1974
Lahir: Purwodadi, Jawa Tengah, 1752
Wafat: Yogyakarta, 1828
Pemimpin daerah Serang, beliau memimpin pasukan dari tandu, membantu Pangeran Diponegoro melawan Belanda selama 3 tahun.

Biodata
NamaOpu Daeng Risadju
Asal Daerah: Sulawesi Selatan
Penetapan: 3 Nopember 2006
Lahir: Palopo, Sulawesi Selatan 1880
Wafat: Palopo, Sulawesi Selatan 10 Februari 1964
Melakukan pemberontakan terhadap tentara NICA pada tahun 1946. Beliau berhasil ditangkap beberapa bulan kemudian dan mengalami penyiksaan yang menyebabkan beliau menjadi tuli hingga akhir hayatnya

Biodata
NamaRaden Ajeng Kartini
Asal Daerah: Jawa Tengah
Penetapan: 2 Mei 1964
Lahir: Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879
Wafat: Rembang, 17 September 1904
Pelopor kebangkitan perempuan karena pikiran dan pandangannya mengenai emansipasi wanita. Terbitnya surat-surat Kartini, seorang perempuan pribumi, sangat menarik perhatian masyarakat Belanda, dan pemikiran-pemikiran Kartini mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia, antara lain W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita Kartini.

Biodata
NamaRaden Dewi Sartika
Asal Daerah: Jawa Barat
Penetapan: 1 Desember 1966
Lahir: Bandung, 4 Desember 1884
Wafat: Tasikmalaya, 11 September 1947
Tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita dengan mendirikan Saloka Istri pada tahun 1904. Bakat dalam cara Dewi Sartika memberi pelajaran kepada para masyarakat terutama kaum perempuan di sekitar lingkungan tempat tinggalnya, telah menjadikan semangat dan cita-cita untuk terus berupaya agar anak-anak dan kaum perempuan pribumi bisa mendapat kesempatan memperoleh ilmu pengetahuan.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.