Sebagian besar perang sejarah mungkin terdengar asing oleh kita saat ini. Meledakkan, menembak, dan menyiksa ribuan orang tampaknya benar-benar aneh ketika anda menganggap bahwa itu semua disebabkan oleh tindakan sekelompok kecil individu yang gila kekuasaan. Pada catatan yang lebih terang, perang telah menyebabkan beberapa cerita ganjil dan paling menarik dalam sejarah. berikut adalah perang-perang aneh di dunia.
10. Kavaleri Perancis Menangkap Armada Laut Belanda
Pada bulan Januari 1795, Tentara Revolusioner Perancis maju ke Provinsi Serikat (sekarang Belanda) ketika cuaca dingin menyebabkan salah satu pertempuran paling aneh pada zaman tersebut. Johan Willem de Winter dikirim bersamaan dengan kelompok Hussars dari Perancis untuk merebut markas den Helder dan untuk menjaga kapal-kapal Belanda melarikan diri ke sahabatnya Inggris. Ketika jenderal tiba, ia menemukan bahwa armada Belanda, yang telah berlabuh di den Helder, telah terjebak dalam es tebal. Secara diam-diam berbaris mendekati armada tersebut, Hussars mampu mengelilingi kapal dan memaksa para pelaut Belanda untuk menyerah. Ini adalah satu-satunya peristiwa dalam sejarah bahwa armada laut telah ditangkap oleh kavaleri.
9. Pendiri Scientology Berperang di Laut Dengan Musuh Imajiner
Pada Mei 1943, L. Ron Hubbard, komandan kapal selam pemburu PC-815 dan pendiri masa depan dari Gereja Scientology, diperintahkan untuk memindahkan kapalnya dari Portland ke San Diego. Pada tanggal 19 Mei, jam 03:40 dini hari, Hubbard mendeteksi apa yang dianggap sebagai kapal selam Jepang melalui sonarnya. Pada pukul 09:06, dua balon udara Amerika dipanggil untuk membantu pencarian. Pada tengah malam tanggal 21 Mei, armada kecil telah dipanggil untuk membantu Hubbard berburu musuh yang sulit dipahami ini, termasuk mengirimkan dua kapal penjelajah dan dua kapal penjaga pantai. Kapal-kapal ini melepaskan lebih dari 100 bom kedalaman. Setelah perburuan selama 68 jam, tidak ada tanda-tanda musuh mengalami kerusakan atau bahkan bergerak, Hubbard dipanggil kembali. Sebuah laporan, dengan kesaksian dari komandan kapal lain di tempat kejadian, kemudian menemukan bahwa Hubbard telah berperang di laut selama 68 jam dengan medan magnet yang terpetakan di dasar laut. Karena kejadian ini Hubbard hampir menyebabkan insiden diplomatik dengan membombardir wilayah Meksiko.
8. Dua Prajurit Mabuk Memulai Pertempuran Untuk Membuktikan Siapa Yang Paling Kuat
Pada musim gugur 334 SM, Alexander Agung mengalami kesulitan untuk mengambil alih Halicarnassus (Bodrum modern) dari Persia. Para lawan yang bertahan telah mendapat supply dengan baik, dan dinding mereka dibangun untuk menahan penemuan terbaru dari ketapel. Pengepungan panjang dan sulit ini menyebabkan banyak lelaki dalam tentara Alexander mulai bosan, termasuk dua hoplites dari brigade Perdiccas. Keduanya berada di tenda yang sama, yang berarti bahwa mereka sering berbagi cerita tentang pengalaman mereka. Suatu hari, saat mabuk, keduanya terlibat perkelahian siapa yang lebih berani. Akhirnya mereka sepakat bahwa untuk menyelesaikan perdebatan, mereka akan menyerang dinding Halicarnassus – sendirian.
Para prajurit di dalam benteng, hanya melihat dua lelaki mendekati, meninggalkan posnya masing-masing dan mendatangi pasangan tersebut. Keduanya kemudian dilaporkan telah membunuh banyak penyerang mereka sebelum kewalahan dan akhirnya terbunuh. Namun, tentara dari kedua pasukan melihat perkelahian kecil ini dan bergegas untuk membantu sisi masing-masing, sehingga dalam waktu tak lama menjadi perang besar-besaran. Selama serangan yang dimulai oleh dua orang mabuk ini, dinding yang sudah kurang terjaga ini hampir dikuasai oleh pasukan penyerang pada beberapa kesempatan. Karena semua pasukan Alexander telah didedikasikan untuk serangan itu, kota hampir jatuh ke tangan dua orang mabuk yang mencoba untuk menguji kejantanan mereka.
7. Orang-orang Inggris Membuat Mabuk Para Ottoman
Pada 5 November 1917, Inggris menyerang kembali Kekaisaran Ottoman, yang telah menyerang koloni mereka di wilayah tersebut selama Perang Dunia I. Orang-orang Turki tersebut dipaksa kembali ke Sheria, tepat di sebelah selatan Gaza. Richard Meinertzhagen, seorang anggota intelijen Inggris, memutuskan untuk memberikan para Ottoman tersebut sebuah hadiah, yaitu menjatuhkan rokok dan selebaran propaganda dari pesawat. Tanpa sepengetahuan orang-orang Turki, Meinertzhagen telah mencampur rokok ini dengan opium dalam upaya untuk membuat mabuk para tentara yang masih bertahan tersebut, dimana mereka dengan senang hati menghisapnya. Ketika Inggris menyerang Sheria di hari berikutnya, mereka menemukan sedikit perlawanan. Apa yang mereka temui adalah para tentara Ottoman sedang mabuk sehingga mereka nyaris tidak bisa berdiri, apalagi mengangkat senapan mereka untuk mempertahankan kota.
6. Meteor Memenangkan Perang
Lucullus, seorang politikus dari Republik Romawi, adalah seorang komandan utama selama Perang Mithridatic Ketiga 76-63 SM. Berharap untuk menyerang Kerajaan Pontus dimana tentaranya sedang pergi, Lucullus terkejut menemukan kekuatan invasi nya bertemu dengan Raja Mithridates dari Pontus sendiri. Dengan dua tentara di ambang peperangan, “bola api” meteorit tiba-tiba terlihat di langit. Objek cair tersebut kemudian menghantam tanah diantara para tentara. Laporan dari setiap sisi menunjukkan bahwa kedua pasukan ketakutan akan murka dewa masing-masing, mereka kemudian melarikan diri dari medan perang secepat yang mereka bisa, membuat tamu tak diundang ini menjadi alien pertama yang memenangkan perang dalam pertempuran manusia. Lucullus akhirnya berhasil menaklukkan Pontus, meskipun kelak ketika ia gagal menyerang Armenia menyebabkan Senat mencopot jabatannya.
5. Sebuah Kejadian Pergi ke Toilet Menyebabkan Perang
Insiden Jembatan Marco Polo berlangsung pada 7-9 Juli 1937. Jembatan yang terletak di Beijing ini, adalah tepat di perbatasan antara Kekaisaran Jepang dan China. Karena masa tersebut adalah periode ketegangan tinggi diantara kedua negara, zona penyangga diduduki oleh tentara Jepang dan Cina. Setelah manuver malam hari yang tidak terencana oleh tentara Jepang pada malam ke-7, maka terjadi tembak menembak dalam waktu singkat. Setelah baku tembak berhenti, seorang prajurit Angkatan Darat Jepang bernama Shimura Kikujiro, gagal untuk kembali ke posnya.
Setelah tentara Cina diperbolehkan melakukan pencarian terhadap Kikujiro, tentara Jepang berpikir prajurit tersebut telah ditangkap dan dengan berbagai alasan mereka kemudian menyerang posisi tentara Cina tanggal 8 Juli di pagi buta. Kedua belah pihak masing-masing menderita banyak korban. Pertempuran ini akhirnya mengakibatkan Perang Sino-Jepang yang Kedua, yang kemudian berbaur ke dalam Perang Dunia II. Prajurit Shimura kembali ke posisinya di hari itu, dan merasa bingung pada klaim bahwa dia telah ditangkap oleh tentara Cina. Ia mengatakan bahwa ia telah ‘hilang’ karena pergi ke toilet di sebuah tempat terpencil.
4. Tootsie Rolls Dikirim Sebagai Amunisi
Perang Chosin Reservoir (Waduk Chosin) antara pasukan PBB yang terkepung dan pasukan Cina berkobar dari 27 November sampai 13 Desember 1950. 120.000 pasukan Cina memasuki Korea Utara dan akhirnya memaksa 20.000 pasukan PBB untuk mundur dari posisi pertahanan mereka di waduk tersebut. Meskipun Cina menderita korban jiwa yang sangat besar, pertempuran masih dipandang sebagai kemenangan China karena membuat PBB menarik mundur seluruh pasukannya dari Korea Utara. Salah satu faktor yang mungkin telah memberi kontribusi pada kekalahan PBB di waduk itu adalah Tootsie Rolls.
Setelah amunisinya hampir habis, divisi mortir Marinir AS berisiko kehilangan pesawat dan perlengkapan anti-pesawat. Mereka memutuskan untuk meminta tambahan persediaan dengan parasut. Sayangnya, seseorang di depot pasokan, tidak tahu bahwa mortir dikirim dengan nama kode “Tootsie Rolls,” mengirim sebuah pesawat penuh dengan permen ke zona perang. Barang lezat ini, yang kemudian dimakan ketimbang digunakan sebagai proyektil, dilaporkan terus memberi semangat tinggi sampai pasukan PBB berhasil mematahkan pengepungan mereka dan mengungsi ke selatan.
3. Seorang Raja yang Buta Menyerang ke Dalam Peperangan
Pada tanggal 26 Agustus 1346, tentara Inggris dan Welsh bertemu kekuatan Perancis di Crecy, Perancis. Raja Bohemian, John, dengan ksatria-ksatrianya telah bergabung dengan konflik tersebut di pihak Perancis. Sebelumnya pada 1340, saat berada dalam misi Perang Salib, John telah kehilangan seluruh penglihatannya. Namun, setelah menjadi ksatria untuk sebagian besar hidupnya, ia tampaknya tidak terlalu mengambil banyak perhatian pada cacat barunya ini.
Pada pertempuran jarak dekat, terlihat jelas bahwa Inggris dan Welsh tampaknya akan menang, dimana tentara bayaran Perancis sedang dibidik oleh panah-panah tentara Inggris dan Welsh. John, bagaimanapun, tidak bisa melihat situasi tersebut. Para ksatrianya, mungkin terlalu takut untuk memberitahu Raja untuk mundur, dan juga tidak dapat membujuknya bahwa menyerang musuh pun bukan rencana yang terbaik. Dengan menunggang kuda, dipandu oleh dua ksatrianya di sebelah kiri dan kanan, John langsung menyerang tentara Inggris. Pendamping yang berani tersebut kemudian ditemukan tewas bersama Raja setelah pertempuran.
2. Seorang Prajurit Menjadi Veteran Dari Tiga Tentara yang Berbeda
Pada tahun 1938, Seorang pemuda Korea berumur 18 tahun, Yang Kyoungjong, menjalani wajib militer Tentara Kekaisaran Jepang untuk melawan Soviet. Setahun kemudian, selama Perang Khalkhin-Gol, Yang ditangkap oleh Tentara Merah dan akhirnya dikirim ke kamp kerja paksa. Namun pada tahun 1942, Uni Soviet terlibat dalam pertempuran berdarah dengan tentara Jerman yang menyerang. Dengan strategi militer, dimana Soviet mengorbankan orang-orang mereka sendiri dengan dikirim ke garis depan untuk mati sampai musuh kehabisan peluru, mereka membutuhkan tubuh baru terus-menerus. Yang merasa “yakin” bahwa ia mungkin di bawah ancaman kematian, untuk bergabung dengan Tentara Merah.
Pada tahun 1943, ia ditangkap sekali lagi, oleh tentara Jerman selama pertempuran Kharkov. Dengan strategi Soviet berjalan, Jerman kini juga membutuhkan banyak tubuh dan Yang diyakinkan untuk bergabung dengan tentara Jerman. Yang kemudian ditangkap untuk terakhir kalinya oleh pasukan Amerika pada bulan Juni 1944. Setelah menjadi seorang veteran dari tiga tentara yang berbeda, ia memutuskan untuk bergabung dengan yang lain.
1. Orang Inggris Menenggelamkan Kapal Unggulan Mereka Sendiri
Angkatan Laut Inggris yang legendaris ternyata memiliki bencana yang memalukan di laut. HMS Victoria, sebuah kapal perang Royal Navy, memulai pelayanannya pada tahun 1888 dan ditakdirkan untuk menjadi kapal unggulan dari Armada Mediterania. Kapal-kapal perang Inggris, dengan biaya produksi £ 1.350.000 masing-masing, adalah jumlah yang sangat mahal pada saat itu. Meskipun demikian, orang-orang Inggris menenggelamkannya sendiri, bahkan tanpa bantuan dari musuh. Pada tanggal 22 Juni 1893, Wakil Admiral Sir George Tryon dan 10 kapal perang dari armada Mediterania sedang menuju ke laut. Dengan memerintahkan berlayar dalam dua baris, kapal-kapal tersebut hanya 1.000 meter (3.300 kaki) terpisah, Wakil Laksamana memutuskan untuk mencoba sesuatu yang sangat absurd.
Ingin memperlihatkan satu pertunjukkan, ia memerintahkan dua kapal terdepan dari dua baris tersebut untuk mengubah haluan 180 derajat terhadap satu sama lain dan kemudian terus maju ke pelabuhan, dengan sisa armada mengulangi langkah ini. Jarak antara kapal-kapal tersebut ternyata jauh lebih kecil dari lingkaran putar bagi kedua kapal perang, sesuatu yang Tryon gagal perhitungkan dalam mewujudkan keinginannya, menjadikan armadanya berlayar dalam sinkronisasi. Dua kapal perang yang sangat mahal tersebut, tak dapat dihindari bertabrakan, menenggelamkan Victoria, yang baru saja memiliki lima tahun pelayanan, dan membuat HMS Camperdown rusak berat. Lebih dari setengah awak Victoria tewas. Daripada menanggung malu, dan menerima tagihan yang sangat mahal, Tryon memutuskan untuk turun ke laut tenggelam bersama kapal.
sumber:http://www.tembusbatas.com/10-peristiwa-aneh-dalam-sejarah-perang/
0 komentar:
Posting Komentar